Yesus Pendidikan Menalar/Mengasosiasi Sikap: Agama Katolik Merumuskan bahwa kehadiran membantu anggota untuk SD anggota keluarga sebagai keluarga di rumah kelas II. karunia Allah dalam Yogyakarta: mengembangkan diri Kanisius, 2010 Mengomunikasikan Menyanyikan lagu yang bertema kasih sayang antar anggota keluarga di rumah Bersyukur kepada Tuhan
– Renungan harian kristen tentang bersyukur. Setiap hari Tuhan memberikan kita begitu banyak penyertaan, mulai dari pagi hingga malam hari. Bahkan, saat kita bertindak melakukan perbuatan dosa pun, Tuhan senantiasa mengulurkan tangan-Nya untuk membimbing kita. Oleh karena itu kita tidak boleh lupa untuk selalu memanjatkan syukur setiap harinya, melalui doa ucapan syukur kristen ataupun menyanyikan lagu rohani kristen tentang bersyukur. Sebab, dengan selalu bersyukur kepada-Nya, Tuhan akan menambah berkat dan penyertaan-Nya kepada bentuk kasih dan penyertaan dari Tuhan telah banyak dijelaskan pada Alkitab melalui ayat alkitab tentang bersyukur. Di bawah ini, kami pun ingin meberikan beberapa renungan harian yang membahas mengenai pentingnya mengucap syukur kepada Yesus harian ini dapat kita jadikan bacaan bersama untuk sama-sama mengenal Tuhan Yesus secara lebih dalam lagi. Renungan-renungan ditulis di bawah juga dapat Anda jadikan sebagai khotbah Kristen, serta untuk diceritakan kepada anak-anak sekolah minggu. Belajar Untuk Selalu Bersyukur Miliki Hati yang Bersyukur Belajar Untuk Selalu Bersyukur“Aku tahu apa itu kekurangan dan aku tahu apa itu kelimpahan. Dalam segala hal dan dalam segala perkara tidak ada sesuatu yang merupakan rahasia bagiku.” Filipi 412Sebagian orang merasakan kesulitan untuk mengucap syukur kepada Tuhan ketika sedang dihadapkan dengan berbagai pergumulan, masalah, ataupun kesulitan dalam hidup. Memang bukan perkara mudah mengucap syukur di tengah situasi yang tidak baik, ini adalah pun menjadi orang-orang Kristen yang bersyarat bila sakit telah disebuhkan, bila ekonomi telah dipulihkan, bila jodohtelah didapatkan, bila mendapat kebaikan-kebaikan lainnya dari Tuhan, berulah keluar ucapan syukur dan pujian bagi tuhan dari mulu. Jika tidak seperti itu, rasanya sulit untuk mengucapkan syukur kepada-Nya.“Mengucap syukurlah dalam segala hal, sebab itulah yang dikehendaki Allah di dalam Kristus Yesus bagi kamu.” 1 Tesalonika 518Kalimat dalam segala hal’ memiliki maksud dalam segala keadaan, baik atau tidak baik, dalam kelimpahan atau kekurangan, ada masalah ataupun semuanya berjalan dengan baik, ktia harus bisa mengucapkan syukur sebab inilah yang dikehendaki Tuhan. Pengalaman hidup bangsa Israel pada masa lampau kiranya dapat menjadi peringatan bagi semua orang untuk selama menempuh perjalanan di padang gurun mereka telah mengecap kebaikan Tuhan, mengalami pertolongan Tuhan secara ajaib, namun semuanya tidak membuat mereka berubah. Yang keluar darimulut mereka hanyalah keluh kegah, gerutan, dan persungutan. Bahkan mereka selalu membandingkan kehidupan saat masih berada di Mesir, padahal di sana mereka tidak lain hanyalah budak-budak saja.“Kita teringat kepada ikan yang kita makan di Mesir dengan tidak bayar apa-apa, kepada mentimun dan semangka, bawang prei, bawang merah dan bawang putih. Tetapi sekarang kita kurus kering, tidak ada sesuatu apapun, kecuali manna ini saja yang kita lihat.” Bilangan 115-6.Bangsa Israel menujukkan rasa ketidakpuasannya terhadap pemeliharaanTuhan. Apakah selama ini kita juga demikian? Sehingga sehari-hari yang kita jalani selalu dipenuhi omelan? Miliki Hati yang Bersyukur“Sesungguhnya, penderitaan yang pahit menjadi keselamatan bagiku; Engkaulah yang mencegah jiwaku dari lobang kebinasaan. Sebab Engkau telah melemparkan segala dosaku jauh dari hadapan-Mu.” Yesaya 3817Pengucapan syukur adalah salah satu kekuatan terbesar dalam kehidupan orang percaya. Tapi dalam prakteknya banyak orang Kristen sukar melakukannya. Mereka berpendapat“Bagaimana Anda bisa bersyukur, jika rumah tangga sedang dihancurkan, toko tidak ada pembeli, bisnis bangkrut, banyak hutang, spenyakit belum sembuh, jodoh belum tampak.”Seringkali kita hanya ingin bersyukur ketika mengalami mukjizat, berkat dan bantuan Allah. Namun, meskipun tidak ada keajaiban, meskipun situasi tidak seperti yang diharapkan, meskipun doa kita tidak dijawab, meskipun kita belum mengalami bantuan Tuhan, untuk menjadi orang yang mampu bersyukur!“…hanyalah orang yang hidup, dialah yang mengucap syukur kepada-Mu, seperti aku pada hari ini;” Yesaya 3819.Ini berarti bahwa setiap orang yang wajib bersyukur kepada Allah. Dengan kata lain, hanya orang mati yang berhenti mengucap syukur.“Biarlah segala yang bernafas memuji TUHAN!” Mazmur 1506.Hizkia bersyukur tidak hanya karena ia telah sembuh dari penyakitnya, atau karena Allah sangat murah hati kepadanya dengan memperluas usia lima belas tahun Yesaya 38 5, tetapi karena tidak ada alasan baginya untuk tidak bersyukur kepada kita harus bersyukur dalam segala situasi? Dengan rasa syukur kita tidak akan mudah merasa lelah. Jika jantung dipenuhi dengan rasa syukur, apapun yang kita lakukan, itu tidak akan membuat kita merasa lelah, dan kami akan melakukan segalanya dengan sepenuh jika semuanya dilakukan dengan keluhan ringan dan bergumam, sebagai sesuatu pekerjaan, akan dilakukan keras. Dengan rasa syukur, seseorang akan memiliki semangat juang yang tinggi, jangan menyerah dan putus asa, karena ia tahu ada Allah yang dengan saya dan memberikan kekuatan kepadanya.“Dia memberi kekuatan kepada yang lelah dan menambah semangat kepada yang tiada berdaya.” Yesaya 4029.Kesimpulan Sekian penjelasan mengenai beberapa renungan harian kristen tentang bersyukur, ilustrasi khotbah kristen tentang bersyukur, khotbah ucapan syukur atas kebaikan tuhan, khotbah kristen singkat tentang bersyukur, renungan syukur atas berkat tuhan, ayat alkitab tentang bersyukur, kumpulan khotbah ucapan syukur, hati yang bersyukur, cara bersyukur menurut alkitab dan Pagi Kristen Singkat dan Penuh SyukurKata Mutiara Kristen Tentang BersyukurLagu Rohani Kristen Tentang Ucapan Syukur
CaraBersyukur Kepada Tuhan, Bisa Bahagia dan Merasa Hidup Cukup - Citizen6 Liputan6.com. 28 Cerita Dari Hati ideas | cerita, hati, bunga-bunga indah. PERTEMUAN 9: SIKAP BERSYUKUR KEPADA ALLAH SWT - Bahan Ajar PAI SD Kota Tegal. Kultum Singkat Tentang Bersyukur Kepada Allah dan Contohnya. Cerita Bergambar Ucapan Syukur kepada Tuhan | Shopee
5 Tokoh Alkitab yang bersyukur dalam segala hal adalah para tokoh Alkitab yang selalu mengucap syukur dalam segala keadaan, dalam suka dan duka. Kelima tokoh Alkitab yang bersyukur dalam segala hal ini telah mengalami berbagai penderitaan yang berat dalam hidup mereka. Bahkan mereka adalah para tokoh Alkitab yang paling banyak mengalami penderitaan. Baca juga 10 Karakter Tokoh Alkitab Perjanjian Lama Yang Patut Diteladani Namun mereka semua tampil sebagai tokoh Alkitab yang bersyukur dalam segala hal serta menjadi para pemenang dan menjadi teladan bagi umat Tuhan di segala tempat dan zaman. Mereka adalah para tokoh Alkitab yang selalu bersyukur dalam hidup, dalam segala keadaan, suka dan duka. Mereka ini terutama adalah tokoh-tokoh Alkitab yang besar dan paling berpengaruh, orang-orang saleh di Perjanjian Lama dan di Perjanjian Baru. Baca juga 10 Tokoh Alkitab Yang Berdosa Dan Kemudian Bertobat Persoalan atau permasalahan adalah suatu hal yang umum dialami oleh manusia. Boleh dikatakan bahwa semua manusia di dunia pernah mengalami permasalahan, dalam bentuk dan kadar tertentu. Demikian juga dengan para tokoh Alkitab, mereka pun mengalami berbagai permasalahan dalam hidup mereka. Bukan hanya tokoh Alkitab yang jahat, tetapi juga para tokoh Alkitab yang saleh. Baca juga 100 Tokoh Alkitab Terpopuler Dan Kisah Mereka Memang, permasalahan terjadi karena berbagai alasan, bukan hanya diakibatkan oleh dosa atau kesalahan orang yang mengalami permasalahan. Itulah sebabnya orang benar juga mengalami permasalahan, termasuk para tokoh Alkitab yang saleh. Tetapi Tuhan menghendaki kita, umatNya, untuk selalu bersyukur dalam segala hal 1 Tesalonika 518. Bukan hanya ketika kita mengalami hal-hal yang baik dalam hidup, tetapi juga ketika mengalami hal-hal buruk sekalipun. Baca juga 10 Tokoh Alkitab Yang Setia Sampai Mati Sebab kita percaya bahwa kadang hal-hal buruk pun Tuhan izinkan terjadi dalam hidup kita. Tetapi kita pun yakin bahwa rencana Tuhan selalu indah bagi kita anak-anakNya. Dan bahwa hal-hal buruk pun bisa dipakaiNya untuk kebaikan kita sendiri Roma 828. Nah, artikel kali ini akan membahas tentang 5 tokoh Alkitab yang bersyukur dalam segala Lalu, siapa sajakah 5 tokoh Alkitab yang bersyukur dalam segala hal? Berikut pembahasannya. 1. Ayub Tokoh Alkitab yang bersyukur dalam segala hal, yang pertama adalah Ayub. Ayub adalah seorang yang benar dan saleh di hadapan Allah. Selain itu, Ayub juga orang yang kaya. Namun Allah mengizinkan iblis untuk mencobai Ayub dengan penderitaan yang sangat berat kematian anak-anaknya secara mendadak, penyakit kulit yang dideritanya, dan harta kekayaannya yang lenyap seketika. Bahkan istrinya meminta Ayub untuk mengutuki Allahnya lalu mati. Jelas istri Ayub tidak menolongnya di masa paling sulit Ayub 1-2. Demikian juga sahabat-sahabatnya, yang datang menghiburnya. Mereka mempersalahkan Ayub; mereka berpikir bahwa Ayub menderita karena dosa-dosanya. Jadi hidup Ayub “dihancurkan” dalam segala hal keluarga, keuangan, kesehatan, dan persahabatan. Namun Ayub tidak mempersalahkan Tuhan atas segala penderitaan yang dialaminya. Dalam menghadapi penderitaannya, Ayub berkata, “Dengan telanjang aku keluar dari kandungan ibuku, dengan telanjang juga aku akan kembali ke dalamnya. TUHAN yang memberi, TUHAN yang mengambil, terpujilah nama TUHAN!” Ayub 121. Ayub juga berkata kepada istrinya yang memintanya untuk mengutuki Allahnya lalu mati, “Apakah kita mau menerima yang baik dari Allah, tetapi tidak mau menerima yang buruk?” Ayub 210. Sikap Ayub ini menunjukkan bahwa ia adalah orang yang selalu mengucap syukur dan memuji Tuhan dalam hidupnya, termasuk dalam keadaan susah dan duka. 2. Daud Tokoh Alkitab yang bersyukur dalam segala hal, yang kedua adalah Daud. Daud adalah raja kedua Israel setelah Saul, dan raja terbesar yang pernah dimiliki oleh bangsa Israel, umat pilihan Allah. Baca 10 Raja Israel Terbesar Di Alkitab Namun barulah setelah Saul mati Daud bisa menjadi raja bangsa Israel sepenuhnya. Sebab di sepanjang hidupnya, Saul selalu memburu Daud untuk membunuhnya. Dan selama pengejaran Saul, Daud hidup mengembara di berbagai tempat, termasuk di gua-gua. Namun penderitaan Daud yang lebih besar lagi adalah tatkala anak kandungnya sendiri, Absalom, memberontak kepadanya. Penderitaan Daud bukan hanya di situ. Ada banyak orang yang mencelanya, menghinanya, mengutukinya, bahkan berusaha membunuhnya. Termasuk orang Filistin, musuh bebuyutan Israel. Namun Daud selalu bersyukur dalam segala keadaan yang dialaminya, dan hanya berharap kepada Tuhan. Hal ini terutama kita lihat dari lagu-lagu yang digubahnya yang terdapat dalam kitab mazmur. Salah satu contohnya adalah Mazmur 57, yang merupakan doa dan ucapan syukur Daud ketika ia sedang melarikan diri dari Saul. Jadi ketika Daud masih mempunyai masalah, sedang dikejar-kejar dan ingin dibunuh oleh Saul, Daud tetap bersyukur kepada Tuhan. 3. Habakuk Tokoh Alkitab yang bersyukur dalam segala hal, yang ketiga adalah Habakuk. Hal ini dapat kita lihat dari Kitab Habakuk, yang berisi tentang nubuat-nubuat dan penglihatan nabi Habakuk perihal bangsa Yehuda. Kitab Habakuk merupakan pergumulan nabi Habakuk sendiri atas penderitaan bangsa Yehuda, umat pilihan Tuhan sendiri, ketika bangsa tersebut begitu parahnya dihancurkan oleh bangsa Babel atau orang Kasdim. Oleh karena pemberontakan mereka kepada Tuhan, maka Tuhan mengizinkan bangsa Yehuda diserbu dan dihancurkan oleh bangsa Babel. Bangsa Babel ini, yang tidak percaya kepada Tuhan, begitu sombongnya dalam menghancurkan bangsa Yehuda, umat pilihan Tuhan. Hal ini mengakibatkan nabi Habakuk mengadu kepada Tuhan. Tuhan belum menjawab doa Habakuk, Habakuk belum melihat pemulihan dari Tuhan atas bangsanya. Tetapi yang luar biasa adalah bahwa nabi Habakuk tetap percaya, berharap dan bersorak di dalam Tuhan, bahkan di tengah penderitaan yang besar Habakuk 3. Pages 1 2
1Tesalonika 5:18, Mengucap syukurlah dalam segala hal, sebab itulah yang dikehendaki Allah di dalam Kristus Yesus bagi kamu. Tuhan, aku mau memiliki hati yang penuh dengan ucapan syukur dan hati yang bersukacita. Aku mau selalu menyenangkan hatiMu. Aku mau hidup ku menjadi berkat buat sekelilingku.
Dari sekian banyak film Indonesia yang bagus, film layar lebar Nanti Kita Cerita Tentang Hari Ini NKCTHI adalah salah satu film yang menarik perhatian saya. Cerita dalam film ini sebenarnya sederhana tetapi sangat menyentuh. Film ini mengisahkan tentang sebuah keluarga yang terdiri dari ayah, ibu, dan tiga orang anak, yaitu Angkasa, Aurora, dan Awan. Sebagai anak bungsu, Awan selalu dilindungi oleh sang ayah. Sang ayah menuntut Angkasa, anak yang sulung, untuk selalu menjaga Awan, adik perempuannya yang paling kecil itu, serta mengesampingkan kepentingan Angkasa sendiri. Pada sisi lainnya, Aurora, si anak tengah, terkadang merasa diabaikan dan tak dianggap oleh ayah mereka. Kisah dalam film ini mencapai klimaksnya ketika rahasia kematian saudara kembar Awan mulai terungkap. Rupanya itulah yang menjadi penyebab sikap sang ayah yang over protective terhadap Awan. Mengetahui hal tersebut, Angkasa melampiaskan amarah yang besar terhadap ayahnya. Keluarga yang sebelumnya terlihat harmonis, akhirnya terpecah. Sang ibu, yang selama ini lebih banyak diam, mulai angkat suara dan berusaha untuk menyatukan keluarganya. Setelah itu, sang ayah pun berusaha berdamai dengan dirinya dan belajar untuk membagi perhatian secara merata kepada ketiga anaknya. Film ini selesai dengan akhir yang bahagia. Saya menonton film ini dua bulan sebelum kasus Covid-19 pertama kali terdeteksi di Indonesia dan menontonnya kembali setelah kita mengalami karantina wilayah. Menyaksikan respons setiap karakter di film tersebut terhadap tragedi membantu saya berempati kepada orang-orang di seluruh dunia yang melakukan berbagai cara untuk menghadapi pandemi ini. Terlebih lagi, film ini juga membantu saya menyadari bahwa reaksi-reaksi tersebut bisa menjadi cerita yang akan kita ceritakan di masa mendatang, entah itu sebagai cerita kenangan bagi cucu-cucu kita atau pelajaran berharga bagi komunitas kita. Alkitab juga dipenuhi dengan cerita tentang pengalaman orang-orang yang mengalami Tuhan dalam kehidupannya, baik saat sulit maupun senang. Jika kita melihat kehidupan kita sebagai pengikut Tuhan yang berusaha mengenal Dia, kita akan mendapati bahwa cerita kita pun merupakan bagian dari sekian banyak kisah yang sedang Tuhan berikan sebagai kesaksian hidup bersama Tuhan di masa kini. Terinspirasi kata-kata indah dari film Nanti Kita Cerita Tentang Hari Ini, inilah tulisan pertama yang saya pikir suatu hari nanti akan saya ceritakan kepada orang lain ketika pandemi ini berakhir. “Hidup itu lucu ya, yang dicari, hilang... yang dikejar, lari... yang ditunggu, pergi. Sampai hari kita lelah dan berserah, saat itu semesta bekerja. Beberapa hadir dalam rupa sama, beberapa jauh lebih baik dari rencana. Sang Pencipta baik sekali ya….” —Awan Kalimat ini adalah ungkapan perasaan Awan terkait keberadaan seorang pria bernama Kale. Awan mengira Kale menyukainya dan berharap lebih, karena segala perhatian yang diberikan Kale baginya menyiratkan hubungan yang lebih dari sekedar pertemanan. Akan tetapi, saat Awan ingin memastikan hubungan mereka sebagai sepasang kekasih, Kale ternyata tidak sepikiran dengannya. Dalam hidup, sebagian kita pernah mengalami kehilangan sesuatu yang kita harapkan. Saya pernah mengalaminya ketika saya kehilangan ayah saya. Saya akui, sebelumnya saya bukanlah anak yang menyayangi ayah saya. Bahkan bisa dibilang, saya termasuk anak yang paling memberontak terhadap beliau. Segala sesuatu yang saya lakukan menjadi kontestasi untuk menentang beliau, bahkan termasuk niatan awal saya masuk seminari. Tetapi ternyata di seminari Tuhan mengizinkan saya melihat dan mengerti banyak hal yang membuat saya menyadari kesalahan saya. Namun di saat saya sudah berdamai dengan ayah dan hubungan kami dipulihkan, tak lama kemudian Tuhan memanggilnya pulang ke rumah Bapa. Padahal di masa itu saya sangat membutuhkan kehadirannya. Kepergian ayah membawa kesedihan yang mendalam bagi saya. Meski demikian, saya tidak menyesal, sebab Tuhan sudah mendamaikan kami berdua. Tidak ada lagi persoalan yang mengganjal di antara saya dan ayah. Memahami hal ini membuat saya semakin percaya bahwa Tuhan telah mengatur segala sesuatu sedemikian indah, sehingga saya mampu melewati masa kehilangan ini dengan hati terbuka. Selama pandemi, saya menyaksikan banyak orang kehilangan apa yang mereka harapkan dengan cara lain orang-orang yang ekstra hati-hati, malah tertular Covid-19 dan yang tidak percaya akan virus ini malah mengalaminya dan akhirnya percaya bahwa virus ini ada. Sepertinya, semakin berusaha menghindari, virus ini makin merajalela. Virus ini bahkan mampu bermutasi dan semakin banyak variannya, sehingga apa yang dahulu ampuh mengatasinya, kini tidak ampuh lagi. Menarik bukan, yang tak terlihat dan berukuran mikron ternyata jauh lebih berbahaya dan berkuasa mengubah zaman daripada manusia. Tidak berdayanya manusia dan maha kuasanya Tuhan terlihat nyata melalui virus yang tak kasat mata itu. Namun di atas semua yang terjadi ini, Sang Pencipta tetap berdaulat. Meski Ia tidak terlihat, namun Ia bekerja di tengah kehidupan kita dan memakai segala sesuatu sesuai dengan rencana-Nya. Benar yang dituliskan oleh C. S. Lewis dalam Problem of Pain, bahwa penderitaan adalah megafon Allah, yang menyadarkan kita betapa pentingnya peran Tuhan dalam kehidupan manusia. Saya paham, kita telah mengalami banyak kehilangan di sepanjang tahun 2020-2021 sakit akibat Covid-19, kematian mendadak dari orang-orang terdekat atau orang yang kita kenal, hilangnya pekerjaan, berkurangnya pemasukan, harus diam di rumah saja-yang sangat membosankan sebagian kita, dll. Entah kapan kita bisa keluar dari pandemi ini, tidak ada kejelasan, tidak ada kepastian. Pada sisi lain, realitas kehidupan cukup beragam, terutama dalam hal religius, dan tidak hanya kekristenan yang mengalaminya. Sebelum pandemi, semua kegiatan keagamaan dimaknai dengan berkumpul di sebuah gedung atau rumah ibadah yang dianggap sakral. Namun sekarang, terutama pada masa karantina wilayah, mengharuskan kita beribadah dari rumah. Tak perlu lagi berkumpul di suatu tempat yang dianggap sakral. Makna rumah ibadah pun jadi bergeser. Sekali lagi pandemi merubah makna dan mengubah cara beribadah kita juga. Pada akhirnya, kita menyaksikan segala kejadian di bumi ini bagaikan dagelan. Awalnya berharap seperti ini, tetapi malah berakhir lain. Memang, setiap manusia dapat merencanakan kehidupannya. Manusia juga dapat memilih apakah mau sejalan dengan kehendak Tuhan atau tidak. Namun pada akhirnya, Tuhanlah yang berdaulat dan kita diingatkan untuk menerimanya, baik atau buruk, dengan penuh keterbukaan, sebagaimana teguran yang dikatakan Ayub kepada istrinya, “...Apakah kita mau menerima yang baik dari Allah, tetapi tidak mau menerima yang buruk?” Ayb. 210. Namun seburuk apapun derita kehilangan yang kita alami, jika dimaknai dengan tepat, dapat memperlihatkan penyertaan dan pemeliharaan Tuhan. Entah itu berupa penghiburan-penghiburan dari orang-orang yang tak terduga, kesempatan usaha yang baru terbuka, tawaran pekerjaan yang berasal dari teman lama kita, atau kesempatan melayani orang lain yang menderita hal yang sama seperti yang pernah kita alami. Penderitaan akan kehilangan juga membantu kita untuk lebih menghargai kehidupan dan menjalaninya dengan sungguh-sungguh, karena usia dan waktu sangatlah berharga dan tidak dapat diulang. “Sedih kadang membawa kita ke arah yang lebih tinggi. Mata angin nggak bisa diatur, tapi arah layar bisa.” —Kale Kale mengucapkan kalimat di atas untuk menghibur Awan agar dapat menghadapi kesedihannya. Memang dalam hidup, kita tak bisa menolak penderitaan maupun masalah yang datang menghadang. Tetapi Tuhan memberi kita kemampuan untuk bisa mengatasinya. Apakah hidup kita menjadi menderita atau bahagia, semua itu bergantung dari bagaimana kita menyikapi setiap peristiwa. Bisa saja peristiwa yang menyedihkan, justru pada akhirnya membawa kebahagiaan dan tanpa penyesalan, seperti yang saya alami di tengah duka karena kepergian ayah tercinta. Atau bisa saja di tengah peristiwa yang sulit, Tuhan menyediakan apa yang kita butuhkan, sehingga kita tetap bisa bersyukur meski di tengah kesusahan, sebagaimana yang dialami oleh ibu dan saya. Dua hari sebelum ayah saya meninggal, ibu saya baru memakamkan jenazah kakak perempuannya. Sekuat-kuatnya ibu, saya tahu dua peristiwa duka yang berturut-turut itu sangatlah berat baginya. Namun saya tahu bahwa Tuhan telah mengatur sehingga saya bisa menemaninya melewati masa berkabung. Berkat situasi pandemi ini, memungkinkan saya untuk bisa kuliah secara daring dan hadir secara fisik mendampingi ibu di masa duka keluarga kami. Terlepas dari penderitaan yang kami alami, saya tetap bisa menyaksikan kedaulatan dan pemeliharaan Tuhan atas keluarga kami. “Dikira hidup kayak tombol, pas sedih terus dipencet bisa langsung berubah bahagia lagi?” —Aurora Ucapan Aurora ini menyadarkan kita bahwa tidak mudah mengubah kesedihan menjadi kebahagiaan dalam sekejap. Butuh waktu untuk segala sesuatunya untuk memproses rasa kehilangan, untuk menghapus airmata kesedihan, untuk memulihkan kita dari luka akibat penderitaan, dan untuk membuat kita kembali merasakan kebahagiaan. Dalam kisah Ayub, dikisahkan bagaimana tiga sahabatnya yaitu Elifas, Bildad, dan Zofar mengunjungi dan bahkan menemaninya selama tujuh hari tujuh malam lamanya Ayb. 211. Tetapi setelah lewat tujuh hari, satu per satu sahabatnya mulai berbicara karena tak sabar lagi untuk menasihati Ayub, dan di situlah masalah terjadi. Bukan lagi penghiburan yang dirasakan Ayub, melainkan situasi yang runyam. Penderitaan Ayub belum berakhir, lukanya belum pulih, dukanya belum sembuh, ditambah lagi kerumitan dari para sahabatnya. Dalam segala penderitaan yang sedang kita hadapi kini, yang terpenting adalah kita tetap bisa menikmati dan mensyukuri proses yang terjadi. Tuhan itu pecinta proses. Ia menghargai usaha kita berproses di tengah penderitaan yang kita alami. Sebaliknya, justru ketidaksabaran dan sikap mencari siapa yang bersalah hanya akan membuahkan masalah baru atau menambahkan kerumitan masalah yang telah ada. “Selalu ada yang pertama kali dalam segala sesuatu, termasuk gagal” —Angkasa Kalimat ini disampaikan Angkasa kepada Awan, adik perempuannya, yang baru dipecat dari pekerjaannya. Kegagalan, penderitaan, kesulitan, semua itu adalah bagian dari kehidupan kita. Namun ketika menghadapinya, Tuhan ingin agar kita tidak menyerah, melainkan mencoba dan bangkit lagi, untuk tidak putus asa dan tetap memiliki pengharapan. Pengharapan membuat kita mampu bertahan meski di tengah kegagalan dan penderitaan. Pengharapan menghindarkan kita dari sikap bersungut-sungut. Pengharapan juga membuat kita bersyukur bahwa kita masih diberi kesempatan untuk menikmati hidup, walau hanya beberapa menit saja. Mungkin dalam beberapa menit itu, kita bisa mengucapkan kalimat perpisahan kepada orang yang kita cintai, menyampaikan kepada orang lain betapa kita bersyukur atas keberadaan mereka, atau memberitahu betapa kita menyayangi mereka. Namun yang terpenting dari semuanya itu adalah dasar pengharapan kita, yaitu Yesus Kristus. Karena Dialah, kita beroleh keselamatan dan selalu punya alasan untuk tetap berharap di tengah penderitaan. “Karena Allah tidak menetapkan kita untuk ditimpa murka, tetapi untuk beroleh keselamatan oleh Yesus Kristus, Tuhan kita, yang sudah mati untuk kita, supaya entah kita berjaga-jaga, entah kita tidur, kita hidup bersama-sama dengan Dia” 1Tes. 59-10. “Terus, kamu bahagianya kapan?” ­­­­—Lika Pertanyaan ini diungkapkan oleh Lika, kekasih Angkasa, karena Angkasa selalu mendahulukan kepentingan keluarga dibanding kepentingannya sendiri. Bagaimana respons kita jika seseorang menanyakan pertanyaan ini kepada kita? Sebagai orang Kristen, jawaban kita mungkin dapat ditemukan dalam keputusan kita untuk menghargai kehidupan, menghargai setiap hal kecil dan sederhana yang singgah dalam hidup kita Keluarga, pertemanan, studi, bahkan kesempatan untuk melakukan sesuatu dan menebus kesalahan. Saya rindu, suatu hari nanti saya bisa menceritakan apa yang pernah saya alami dan berkata “Tuhan itu baik.” Dengan demikian, saya bisa memberikan kesaksian tentang bagaimana "Allah turut bekerja dalam segala sesuatu untuk mendatangkan kebaikan bagi mereka yang mengasihi Dia, yaitu bagi mereka yang terpanggil sesuai dengan rencana Allah" Rm. 828. Vika Rahelia adalah seorang desainer yang berupaya mengenal sumber inspirasinya dengan menjadi imperfect seminarian di Sekolah Tinggi Teologi Reformed Indonesia di Jakarta Selatan, Indonesia. Penulis suka mevisualisasi koleksi kata-katanya lewat graphic, hand lettering dan t-shirt print. Anda dapat mengikuti akun Instagramnya di imperfectseminarian. [ This article is also available in English and español. See all of our Indonesian Bahasa Indonesia coverage. ]
Tema: "Bersyukur Kepada Tuhan" (Lukas 17 : 11-19) Tujuan : Hari ini kita mendengar cerita tentang orang yang bersyukur dan berterima kasih kepada Tuhan. Pada suatu hari, Tuhan Yesus pergi ke Yerusalem. Dalam perjalanan itu, Tuhan Yesus melewati sebuah desa. Di desa itu ada sepuluh orang yang sedang menderita sakit yang sangat parah. ‎وَإِذْ تَأَذَّنَ رَبُّكُمْ لَئِنْ شَكَرْتُمْ لَأَزِيدَنَّكُمْ ۖ وَلَئِنْ كَفَرْتُمْ إِنَّ عَذَابِي لَشَدِيدٌ Dan ingatlah juga tatkala Tuhan kalian memaklumatkan, "Sesungguh­nya jika kalian bersyukur, pasti Kami akan menambah nikmat kepada kalian; dan jika kalian mengingkari nikmat-Ku, maka sesungguhnya azab-Ku sangat pedih.” QS Ibrahim ayat 7 Bangsa Yahudi adalah kaum yang paling banyak mendapat nikmat dari Allah namun mereka jugalah kaum yang paling tidak pandai bersyukur. Ayat di atas turun dalam konteks dialog antara Nabi Musa dan bangsa Yahudi. Allah menceritakan tentang Nabi Musa ketika ia mengingatkan kaumnya kepada hari-hari Allah yang mereka alami dan nikmat-nikmat-Nya yang dilimpahkan kepada mereka. Yaitu ketika Allah menyelamatkan mereka dari cengkeraman Fir'aun dan para pengikutnya, serta dari siksaan dan penghinaan yang mereka alami. Fir'aun menyembelih anak laki-laki mereka yang dijumpainya, dan membiarkan hidup anak-anak perempuan mereka, lalu Allah menyelamatkan mereka dari semuanya itu. Hal tersebut merupakan nikmat yang paling besar. Tetapi sayang, bangsa Yahudi melupakan semua nikmat yang Allah berikan. Mereka menjadi bangsa yang kufur nikmat. Maka Allah ingatkan Nabi Muhammad dan umat beliau untuk pandai-pandai bersyukur. Jangan meniru kesalahan bangsa Yahudi. Inilah konteks surat Ibrahim ayat 7 di atas. Ibn Katsir dalam kitab tafsirnya menyodorkan kisah nyata sebagai implementasi ayat di atas ‎وَفِي الْمُسْنَدِ أَنَّ رَسُولَ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ مَرَّ بِهِ سَائِلٌ فَأَعْطَاهُ تَمْرَةً، فَتَسَخَّطها وَلَمْ يَقْبَلْهَا، ثُمَّ مَرَّ بِهِ آخَرُ فَأَعْطَاهُ إِيَّاهَا، فَقَبِلَهَا وَقَالَ تَمْرَةٌ مِنْ رَسُولِ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ، فَأَمَرَ لَهُ بِأَرْبَعِينَ دِرْهَمًا، أَوْ كَمَا قَالَ "Diriwayatkan oleh Imam Ahmad al-Musnad ada seorang pengemis yang diberi sebutir kurma oleh Nabi, namun pengemis tersebut menolak karena merasa pemberian itu hanya sebutir biji kurma. Datang pengemis lain, Nabi berikan sebutir biji kurma. Terdengar ucapan terima kasih dan rasa syukur mendapat pemberian dari Nabi meski hanya sebutir kurma. Mendengar rasa syukur pengemis kedua ini, maka Nabi tambahkan 40 dirham untuknya." Orang yang bersyukur adalah orang yang tahu berterima kasih. Bukan sekedar banyak atau sedikitnya rejeki yang kita peroleh, tapi renungkan sejenak yang memberi kita rejeki itu adalah Sang Maha Agung. Ini saja sudah pantas membuat kita bersyukur karena sedikit atau banyak kita masih diperhatikan dan diberi rejeki oleh Allah swt. Alhamdulillah. 1. Orang yang bersyukur akan jauh lebih produktif. Kenapa? Karena mereka tahu memanfaatkan resources dan peluang yang ada. Orang yang selalu mengeluh akan menghabiskan waktunya menyesali diri. Berlama-lama dalam nestapa membuat kita tidak siap menangkap peluang berikutnya. Orang yang bersyukur akan memanfaatkan apa yang dimiliki saat ini, sekecil apapun itu, sebagai bekal untuk terus maju. 2. Orang yang bersyukur itu lebih bahagia dan optimis Sementara orang yang pesimis akan sibuk meratapi kegagalan dan nyinyir akan kesuksesan orang lain, orang yang pandai bersyukur emosinya akan lebih stabil, sigap mencari solusi, melokalisir persoalan bukan melebarkannya kemana-mana, dan taktis mengatur strategi. Dengan segala keterbatasannya, orang yang bersyukur akan membuat skala prioritas. Siapapun tidak akan suka dengan orang yang selalu mengeluh, dan kalau dia punya problem seolah hanya dia satu-satunya di dunia orang yang punya masalah, dan semua orang harus memperhatikan masalahnya. Orang seperti ini tidak akan produktif berkarya, dan tidak akan bertambah nikmat dari Allah. Ayat di atas itu sangat nyata dan membumi. Dalam bahasa Arab, kata "syukur" berarti membuka dan menampakkan, dan lawan katanya adalah "kufur" yang bermakna menutup dan menyembunyikan. Ini artinya hakikat syukur adalah menampakkan nikmat dengan cara menggunakannya pada tempatnya dan sesuai dengan yang dikehendakinya oleh pemberinya, juga dengan cara menyebut-nyebut pemberinya dengan baik. Tafsir al-Misbah menjelaskan bahwa setiap nikmat yang dianugerahkan Allah itu semua menuntut perenungan untuk apa ia dianugerahkan-Nya. Lalu menggunakan nikmat tersebut sesuai dengan tujuan penganugerahannya. Dengan demikian, orang yang kufur terhadap nikmat Allah bukan saja tidak mengakui berbagai kenikmatan yang Allah berikan tapi cenderung untuk menutupi dan menyembunyikannya. Itulah sebabnya Allah menegaskan, ‎وَقَلِيلٌ مِنْ عِبَادِيَ الشَّكُورُ "Dan sedikit di antara hamba-hambaKu yang bersyukur" QS Saba13 dan di ayat lain Allah berfirman, ‎ذَٰلِكَ مِنْ فَضْلِ اللَّهِ عَلَيْنَا وَعَلَى النَّاسِ وَلَٰكِنَّ أَكْثَرَ النَّاسِ لَا يَشْكُرُونَ "Yang demikian itu adalah dari karunia Allah kepada kami dan kepada manusia seluruhnya; tetapi kebanyakan manusia tidak bersyukur" QS Yusuf 38. Naudzubillahi min dzalik. 3. Bersyukur itu manfaatnya akan kembali kepada kita. Al-Qur’an sudah memberi sinyal yang teramat jelas ‎وَلَقَدْ آتَيْنَا لُقْمَانَ الْحِكْمَةَ أَنِ اشْكُرْ لِلَّهِ ۚ وَمَنْ يَشْكُرْ فَإِنَّمَا يَشْكُرُ لِنَفْسِهِ ۖ وَمَنْ كَفَرَ فَإِنَّ اللَّهَ غَنِيٌّ حَمِيدٌ "Dan sesungguhnya telah Kami berikan hikmah kepada Luqman, yaitu "Bersyukurlah kepada Allah. Dan barangsiapa yang bersyukur kepada Allah, maka sesungguhnya ia bersyukur untuk dirinya sendiri; dan barangsiapa yang tidak bersyukur, maka sesungguhnya Allah Maha Kaya lagi Maha Terpuji". QS Luqman 12 Dalam Hadits Qudsi diriwayatkan oleh Abu Dzar al-Ghifari Sahih Muslim, Hadits No. 2577 ‎يَا عِبَادِي لَوْ أَنَّ أَوَّلَكُمْ وَآخِرَكُمْ وَإِنْسَكُمْ وَجِنَّكُمْ كَانُوا عَلَى أَتْقَى قَلْبِ رَجُلٍ وَاحِدٍ مِنْكُمْ، مَا زَادَ ذَلِكَ فِي مُلْكِي شَيْئًا، Hai hamba-hamba-Ku, seandainya orang-orang yang pertama dari kalian dan yang terakhir dari kalangan umat manusia dan jin semuanya memiliki kalbu seperti kalbu seseorang di antara kalian yang paling bertakwa, tiadalah hal tersebut menambahkan sesuatu dalam kerajaan-Ku barang sedikit pun ‎يَا عِبَادِي لَوْ أَنَّ أَوَّلَكُمْ وَآخِرَكُمْ وَإِنْسَكُمْ وَجِنَّكُمْ كَانُوا عَلَى أَفْجَرِ قَلْبِ رَجُلٍ وَاحِدٍ مِنْكُمْ، مَا نَقَصَ ذَلِكَ فِي مُلْكِي شَيْئًا، Hai hamba-hamba-Ku, seandainya orang-orang yang pertama dari kalian dan yang terakhir dari kalangan umat manusia dan jin semuanya memiliki kalbu seperti kalbu seseorang di antara kalian yang paling durhaka, hal tersebut tidaklah mengurangi sesuatu pun dalam kerajaan-Ku barang sedikit pun. ‎ يَا عِبَادِي لَوْ أَنَّ أَوَّلَكُمْ وَآخِرَكُمْ وَإِنْسَكُمْ وَجِنَّكُمْ قَامُوا فِي صَعِيدٍ وَاحِدٍ، فَسَأَلُونِي،فَأَعْطَيْتُ كُلَّ إِنْسَانٍ مَسْأَلَتَهُ، مَا نَقَصَ ذَلِكَ مِنْ مُلْكِي شَيْئًا إِلَّا كَمَا يَنْقُصُ المِخْيَطُ إِذَا أُدْخِلَ الْبَحْر» Hai hamba-hamba-Ku, seandainya orang-orang pertama dari kalian dan yang terakhir dari kalangan umat manusia dan jin semuanya berdiri di suatu lapangan, kemudian mereka meminta kepada-Ku, lalu Aku memberi kepada setiap orang apa yang dimintanya, tiadalah hal itu mengurangi kerajaan-Ku barang sedikit pun, melainkan sebagaimana berkurangnya laut bila dimasukkan sebuah jarum ke dalamnya. Perbendaharaan Allah amat luas. Bersyukur pada pemberianNya itu tidak akan menambah sesuatupun di sisiNya, tapi justru akan menambah rahmatNya untuk kita. Kita yang membutuhkan syukur, bukan Allah Swt. Allah berfirman dalam QS al-Baqarah 152 ‎فَاذْكُرُونِي أَذْكُرْكُمْ وَاشْكُرُوا لِي وَلَا تَكْفُرُونِ “Ingatlah kepadaKu, niscaya Aku ingat kepadamu, bersyukurlah kepada-Ku, dan jangan kufur dari nikmat-Ku.” Ayat ini begitu padat-bergizi menggabungkan tiga konsep sekaligus dzikir, syukur dan kufur. Mengingat Allah berdzikir akan membawa kita kepada rasa syukur, sebaliknya orang yang lalai dari mengingat Allah, di mana setiap punya masalah dia menjadi kufur nikmat. Dia jadi lupa akan berbagai nikmat yang sudah Allah berikan sebelumnya. Konsep syukur yang begitu dahsyat di atas, sayangnya begitu tiba di tengah-tengah kita menjadi dipalingkan maknanya. “Syukurin loe!” walhasil kata “syukur” berubah menjadi negatif, seolah bersyukur itu sama dengan mengejek kegagalan orang lain. Kita seolah mensyukuri kegagalan orang lain. Mungkin ini sebabnya kita sulit menjadi bangsa yang maju karena kita keliru menerapkan makna syukur. Kita diperintah oleh Tuhan untuk menyebarkan nikmat yang kita peroleh sebagai tanda syukur QS. al-Duha 11. Dengan menyebarkannya, maka kita telah berbagi kebahagiaan dan energi positif ini akan menular kepada orang lain. Tahadduts bin ni'mah ini berbeda dengan ujub, kesombongan diri atau sekadar pamer, karena niat dan tujuannya berbeda sama sekali. Apalagi, bersyukur itu tidak harus menunggu nikmat yang ruaarr biasa’ seperti kalau kita mau pamer atau menyombongkan diri. Apa yang kita raih, sekecil apapun, patut disyukuri, dan diceritakan dengan penuh rasa syukur. Do not underestimate what you already have Jangan meremehkan apa yang anda miliki. Dalam bahasa agama, alhamdulillah 'ala kulli hal Puji Tuhan dalam segala kondisi Tapi, alih-alih menebar energi positif, mengapa kita jutsru sering mendapati reaksi negatif dari mereka yang menerima berita baik tentang kita? Inilah penyakit kronis SMS Senang Melihat orang lain Susah dan Susah Melihat orang lain Senang yang harus kita lawan. Mau diartikulasikan sedemikian rupa dan mau ditutupi dengan kata-kata bersayap sekalipun, orang lain bisa merasakan kok, bagaimana reaksi negatif yang kita lontarkan. Jadi, apa jalan keluarnya? Sederhana saja. Rasul mengingatkan, "Perumpamaan kalian dalam hal kasih sayang itu bagaikan satu tubuh, apabila satu anggota badan merintih kesakitan, maka sekujur badan akan merasakan panas dan demam" HR Muslim. Mafhum mukhalafahnya ialah kalau ada anggota tubuh yang senang, maka sekujur tubuh juga seharusnya senang! Karena itu, saran saya, kalau ada kawan yang dapat kenikmatan atau dapat rezeki, maka kita pun sebaiknya segera ikut bersujud syukur. Cara praktis ini bukan saja akan memadamkan penyakit hati, seperti iri hati dan dengki terhadap rezeki orang lain, tapi juga menebarkan energi positif. “Ente yang dapat rezeki, ane bakalan ikut sujud syukur berterima kasih pada Tuhan yang telah memberi ente kenikmatan tersebut. Ente bertahadduts bin ni'mah, ane bersujud syukur. Sekarang, rasakan ademnya hati kita semua. Subhanallah!” Imam al-Ghazali juga memgingatkan kita semua bahwa cara bersyukur kepada Allah itu lewat hati, dengan lisan dan dengan amal perbuatan. Mari kita memaafkan kesalahan hari kemarin, bersyukur pada apa yang diraih hari ini, dan berdoa untuk masa depan yang lebih baik. Itulah cara menitipi hidup menujuNya. Nadirsyah Hosen, Rais syuriyah PCINU Australia dan New Zealand
KasihNya kepada manusia yang tak terbatas pasti akan menyadarkan orang percaya betapa kita harus bersyukur selalu kepada-Nya. Dan untuk mengajarkan mengenai kasih Tuhan kepada anak-anak, cerita-cerita rohani yang akan kami bagikan di bawah ini bisa menjadi salah satu referensi yang baik.
Rasa syukur adalah salah satu aspek penting dalam hidup orang Kristen. Orang yang sulit bersyukur adalah orang yang paling menderita. Apakah kamu orang yang sulit bersyukur? Biasanya mereka memandang segala sesuatu dari sisi ini bila terus berlangsung akan membuat jiwa kelelahan karena Allah adalah sumber rasa syukur. Maka orang yang sulit bersyukur adalah orang yang jauh dari Allah. Mari koreksi diri sembari merenungkan firman Tuhan tentang bersyukur kepada Tuhan berikut ini!1. 1 Tawarikh 168Bersyukurlah kepada Tuhan, panggilah nama-Nya, perkenalkanlah perbuatan-Nya di antara 1 Tawarikh 1634Bersyukurlah kepada Tuhan, sebab Ia baik! Bahwasanya untuk selama-lamanya kasih setia-Nya3. 1 Tawarikh 1635Dan katakanlah “Selamatkan kami, ya Tuhan Allah, penyelamat kami diantara bangsa-bangsa, supaya kami bersyukur kepada nama-Mu yang kudus, dan bermegah dalam puji-pujian kepada-Mu.”4. Mazmur 717Aku hendak bersyukur kepada Tuhan karena keadilan-Nya, dan bermazmur bagi nama Tuhan, yang Maha 1 Timotius 112Aku bersyukur kepada Dia, yang menguatkan aku, yaitu Kristus Yesus, Tuhan kita. Karena Ia menganggap aku setia dan mempercayakan pelayanan ini Kolose 315Hendaklah damai sejahtera Kristus memerintah dalam hatimu, karena untuk itulah kamu telah dipanggil menjadi satu tubuh. Dan Lukas 1021Pada waktu itu juga bergembiralah Yesus dalam Roh kudus dan berkata " Aku bersyukur kepada-MU, Bapa, Tuhan langit dan bumi, karena semuanya itu Engkau sembunyikan bagi orang bijak dan orang pandai, tetapi Engkau nyatakan kepada orang kecil. Ya Bapa, itulah yang berkenan kepada-Mu. Baca Juga Ayat Alkitab tentang Kehidupan dan Keluarga Kristen 8. Yesaya 124Pada waktu itu kamu akan berkata “Bersyukurlah kepada Tuhan, panggillah nama-Nya, beritahukanlah perbuatan-Nya di antara para bangsa-bangsa, masyhurkanlah, bahwa nama-Nya tinggi luhur.”9. Mazmur 14510Segala yang kau jadikan itu akan bersyukur kepada-Mu, ya Tuhan, dan orang-orang yang Kau kasihi akan memuji Mazmur 13914Aku bersyukur kepada-Mu oleh karena kejadianku dahsyat dan ajaib, ajaib apa yang kau buat, dan jiwaku benar-benar menyadarinya. 11. Matius 1125Pada waktu itu berkatalah Yesus “Aku bersyukur kepada-Mu, Bapa, Tuhan langit dan bumi, karena semuanya itu Engkau sembunyikan bagi orang bijak dan orang pandai, tetapi Engkau nyatakan kepada orang kecil.”12. Yesaya 121Pada waktu itu Engkau berkata Aku mau bersyukur kepada-Mu, ya Tuhan, karena sungguhpun Engkau telah murka terhadap aku, tetapi murkaMu telah surut dan Engkau menghibur Mazmur 13914Aku bersyukur kepada-Mu oleh karena kejadianku dahsyat dan ajaib. Ajaib apa yang Kau buat dan jiwaku benar-benar Mazmur 1384Semua raja di bumi akan bersyukur kepada-Mu, ya Tuhan, sebab mereka mendengar janji dari mulut-Mu Baca Juga Ayat Alkitab tentang Semangat, Makin Tegar Jalani Hidup 15. Mazmur 1381Dari Daud. Aku hendak bersyukur kepada-Mu dengan segenap hatiku, dihadapan Allah aku hendak bermazmur bagi-Mu16. 1 Tawarikh 2913Sekarang ya Allah, kami bersyukur kepada-Mu dan memuji nama-Mu yang agung Mazmur 287Tuhan adalah kekuatanku dan perisaiku, kepada-Nya hatiku percaya. Aku tertolong sebab itu beria-ria hatiku, dan dengan nyanyian aku bersyukur kepada-Nya. 18. Mazmur 332Bermazmurlah kepada Tuhan dengan kecapi, bermazmurlah baginya dengan gambus sepuluh tali!19. Mazmur 425Mengapa engkau tertekan, hai jiwaku, dan gelisah di dalam diriKu? Berharaplah kepada Allah! Sebab aku akan bersyukur lagi kepada-Nya, penolongku dan Mazmur 4517Aku mau memasyhurkan namaMu turun-temurun, sebab itu bangsa-bangsa akan bersyukur kepadaMu untuk seterusnya dan Roma 146Siapa yang berpegang pada suatu hari yang tertentu, ia melakukannya untuk Tuhan. Dan siapa makan, ia melakukan untuk Tuhan, sebab dia mengucap syukur kepada Allah. Dan siapa tidak makan, ia melakukannya untuk Tuhan, dan ia juga mengucap syukur kepada Mazmur 529Aku hendak bersyukur kepada-Mu selama-lamanya, sebab Engkaulah yang bertindak. Karena nama-Mu baik, aku hendak memasyurkannya di depan orang-orang yang Kaukasihi!23. Kolose 27Hendaklah kamu berakar dalam Dia dan dibangun di atas Dia, hendaklah kamu bertambah teguh dalam iman yang telah diakarkan kepadamu, dan hendaklah hatimu melimpah dengan Mazmur 546Dengan rela hati aku akan mempersembahkan korban kepada-Mu, bersyukur sebab nama-Mu baik, ya Tuhan25. Mazmur 579Aku mau bersyukur kepada-Mu diantara bangsa-bangsa, ya, Tuhan, aku mau bermazmur bagi-Mu diantara suku-suku Filipi 46Janganlah hendaknya kamu kuatir tentang apapun juga, tetapi nyatakanlah dalam segenap hal keinginanmu kepada Allah dengan doa dan permohonan dengan ucapan Mazmur 8612Aku hendak bersyukur kepada-Mu, ya Tuhan, Allahku, dengan segenap hatiku, dan memuliakan nama-Mu untuk selama-lamanya28. Mazmur 1004Masuklah melalui pintu gerbang-Nya dengan nyanyian syukur, ke dalam pelataran-Nya dengan puji-pujian, bersyukurlah kepada-Nya dan pujilah nama-Nya! 29. Mazmur 1061Haleluya! Bersyukurlah kepada Tuhan, sebab Ia baik! Bahwasanya untuk selama-lamaNya kasih 2 Samuel 2250Sebab itu aku mau menyanyikan syukur bagi-Mu, ya Tuhan, diantara bangsa-bangsa, dan aku akan menyanyikan mazmur bagi nama-Mu. Baca Juga 12 Ayat Alkitab tentang Pernikahan Suci, Tepatilah Janji pada Tuhan 31. Filemon 14Aku mengucap syukur kepada Allahku, setiap kali aku mengingat Engkau dalam Ibrani 1228Jadi, karena kita menerima kerajaan yang tidak tergoncangkan, marilah kita mengucap syukur dan beribadah kepada Allah menurut cara yang berkenan kepada-Nya, dengan hormat dan takut33. Ibrani 1315Sebab itu, marilah kita, oleh Dia, senantiasa mempersembahkan korban syukur kepada Allah, yaitu ucapan bibir yang memuliakan 2 Timotius 13Aku mengucap syukur kepada Allah, yang ku layani dengan hati nurani yang murni seperti yang dilakukan nenek moyangku. Dan selalu mengingat Engkau dalam permohonanku, baik siang maupun Kolose 315Hendaklah damai sejahtera Kristus memerintah di hatimu, karena untuk itulah kamu telah dipanggil menjadi satu tubuh. Dan kumpulan firman Tuhan tentang bersyukur. Bersyukur di dalam hidup harus dilakukan setiap harinya. Di dalam segala sesuatu, kita harus belajar bersyukur! Di dalam suka maupun duka, Tuhan meminta kita untuk datang kepada-Nya. Dia akan memberi kita ketenangan dan kelegaan. Maka jangan tunda untuk bersyukur dan jangan tunda untuk datang menghampiri Allah! Tuhan memberkati!
ddspvLx. 334 317 396 319 90 171 97 18 138

cerita tentang bersyukur kepada tuhan